Pages

Puisi Anak Bangsa

0 komentar


Semua untuk negara


Ada banyak peluang sukses di negeri ini
Ada banyak pula pemuda yang tak tau peluang itu...
Dari tanah surga yang dimiliki negeri ini..
Dari kekayaan budaya yang melimpah ruah...

Tapi siapa yang mengambil peluang itu?
Siapa yang mengambil hasil tanah surga itu?
Siapa yang mengaku-ngaku kekayaan budaya kita yang indah ini..??

Orang luar kan???
Orang Asing kan??
Negara orang kan...?

Apa ini??
Negeri ku tanah air ku...
Bukan kah kemarin kita sudah bersumpah...??
Bersumpah atas nama tanah air ini..
28 Oktober 1928

 

Belum Merdeka

Semilir Angin bertiup kencang...
Menerpa punggung pemuda yang berjuang...
Dingin nya angin bukan lah alasan...
Untuk berjuang di medan perang...

Yaa,,, kata mereka, kami sudah merdeka...
Kata kami, kami belum merdeka...
Merdeka apaan??
Kita sengsara mereka mapan...

Dari zaman nenek moyang kami...
Hingga zaman kami, yaitu pejuang muda-mudi..
Kenapa kami disebut pejuang muda-mudi??
Karna kami lah pelopor negeri...

Harapan pejuang terdahulu di tangan kami...
Kami lah yang menentukan hitam putih negeri ini...

Dibalik harapan itu...
Masih banyak pula teman kami yang dimanja masa...
Membuang waktu percuma tak berguna...
Menutup telinga berita miris kaula tua-muda..

Apakah itu dirimu kawan???
Kuharap Tidak . . . .
Negeri ini membutuhkan kita kawan...
Mengharapkan perubahan dari kita...
Kemajuan bangsa yang diutakamakan..

Apa jadinya kawan jika kita dimanja masa?
Apa yang akan kita ceritakan pada cucu kita?

Lupakan pembuangan waktu percuma . . .
Mari berkarya untuk negeri tercinta...
Ini Tanah air Beta...
Kami Cinta Kamu... Indonesia...
Salam, Pemuda –Pemudi
Perubahan Masa Depan
 
By : Fitri Yasih




Budaya Tanah Melayu di Siak Sri Indrapura

0 komentar


Assalamualaikum waroh matulloh hiwabarokatuh....
                Salam sejahtera mak cik... pak cik... pak ngah... mak lung... atuk... nenek... sanak sedagho semuonyo... Apo kabo?? :D Sayo niat buat blog ini untuk melestarikan budayo kito... :D Dah cukup banyak dah budayo awak yang tenggelam oleh masa. Tak nampak dan tak taghu ntah kemano... Ni ha...!!! Sayo mencoba menrangkum semuo adat-istiadat, wisata, kuliner, yang ado di tanah Istana tercinto ini... Simak elok-elok ee... :D Tak mungkin pulak, awak yang yang tinggal di tanah melayu ni, lupo akan budayo awak soghang... yo dak??
blog kali ini, sao khususkan dulu untuk pariwisata yang ada di Siak Sri Indrapura ... :3 :D


SIAK SRI INDRAPURA
1.    Pariwisata di Siak Sri Indrapura
   Kota Siak Sri Indrapura merupakan ibu kota dari Kabupaten siak., Provinsi Riau. Kabupaten Siak terenal sebagai penghasil minyak bumi dengan standard terbaik di Indonesia. Kota yang mendapat julukan negeri istana ini berada di tepi aliran sungai Siak menyimpan begitu banyak keindahan. Selain pesona alamnya yang hijau terdapat juga perkebunan produktif yang membuat siak menjadi layak dijadikan salah satu wilayah tujuan agrowisata. Untuk mencapai kota Siak dapat dilalui dari jalur darat maupun air. Terdapat banyak pariwisata di Siak Sri Indrapura yang harus menjadi pertimbangan wisatawan untuk mengunjunginya. Diantaranya yaitu sebagai berikut :
 
a.    Istana Siak
Kerajaan Siak sendiri merupakan kerajaan yang berdiri lebih dari dua abad, yaitu tahun 1723 hingga 1946. Kerajaan Siak awalnya adalah pecahan dari Kerajaan Melayu yaitu antara Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah (Raja Kecil) dan Sultan Suleiman yang dibantu oleh Bugis. Sultan Abdul Jalil akhirnya tersingkir dan berpindah tempat yaitu ke Johor, Bintan, Bengkalis, hingga akhirnya ke pedalaman Sungai Siak, di Buantan sekitar 10 km di hilir kota Siak Sri Indrapura sekarang. Kerajaan Siak berkali-kali berpindah ibu kota yaitu di Buantan, Mempura, Senapelan, Mempura, dan terakhir di Kota Tinggi atau Siak Sri Indrapura. Istana ini dibangun saat kepemimpinan Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889.
Dijuluki sebagai Istana Matahari Timur dan bernama asli Assiyaratul Hasyimiah. Istana Siak memiliki perpaduan arsitektur  Melayu-Arab-Eropa.

Di puncak bangunan terdapat enam patung burung elang sebagai lambang keberanian Istana. Pada halaman istana masih dapat dilihat delapan meriam menyebar ke berbagai sisi-sisi halaman istana sementara di sebelah kiri belakang istana terdapat bangunan kecil yang dahulunya digunakan sebagai penjara sementara.

Pada dinding istananya dihiasi keramik yang didatangkan dari Prancis. Bangunan istana ini berlantai dua, dimana di lantai bawah terbagi menjadi 6 ruangan sidang, ruang tamu kehormatan, ruang tamu untuk laki-laki, ruang tamu untuk perempuan, dan ruang sidang kerajaan sekaligus ruang pesta. Sementara lantai atas meliputi 9 ruangan untuk Sultan dan ruang untuk tamu kerajaan

       Terdapat banyak benda peninggalan sejarah yang ada di istana siak yang menjadi daya tarik wisata di tempat ini. berikut ini adalah beberapa peninggalan sejarah yang terdapat di istana Siak:

1.      Gendang
      Pada lantai pertama dari bangunan ini ber isikan koleksi koleksi Istana. Dimulai dari gendang tua. Gendang tua ini, sudah berumur sekitar 200 tahun. Hanya di bunyikan pada saat pelantikan raja. Raja ter akhir dari kerajaan ini adalah Sultan Syarif Kasim II  yang di lantik menjadi raja pada tahun 1914 saat berumur 21 tahun.Dan setelah raja Sulta Syarif Kasim II wafat pada umur 74 tahun, tidak ada lagi pengangkatan raja. Sehingga gendang ini tidak lagi di bunyikan.

2.      Komet
Pada sisi sebelah kanan dari istana, terdapat sebuah alat musik klasik  yang berasal dari Jerman. Alat musik ini di beri nama Komet yang hanya ada 2 didunia. Pertama berada di negera asal nya Jerman dan satu lagi berada di Indonesia. Untuk memainkan alat musik ini, terlebih dahulu memutar bagian dalam dari alat musik ini, lalu piringan baja berdiameter 50 cm akan memutar secara otomatis. Jika di analogikan komet ini adalah fersi besar dari Gramafon. Koleksi piringan yang raja bawa adalah karya karya dari Bethoven dan Bach.

3.      Patung Ratu Wilhelmina
 
       Patung Perunggu dari Ratu Wilhelmina, patung ini merupakan pemberian dari Kerajaan Belanda untuk Raja, patung ini di kirim langsung ke pada raja oleh pemerintah Belanda. 

4.      Patung Raja   
       Koleksi selanjut nya adalah Patung Raja dari Batu Pualam dan bermatakan berlian. Patung ini di buat pada tahun 1889. Patung pualam ini adalah patung dari Sultan Syarif Hasyhim I, raja yang nanti nya di gantikan oleh Sultan Syarif Kasim II.
Di Istana Siak terdapat beragam koleksi warisan kerajaan berupa kursi singgasana yang bersepuh emas, duplikat mahkota kerajaan, brankas kerajaan, tombak, payung kerajaan, cermin permaisuri,dan banyak lagi koleksi istana lainnya . Saat ini beberapa koleksi benda antik dari Istana Siak Sri Indrapura disimpan di Museum Nasional Jakarta.  Di halaman istana terdapat sebuah kapal , pos penjagaan, dan sumur tua serta sebuah rumah yang menjual berbagai sovenir khas siak. 

b.   Masjid Raya Sahabudin dan Makam



Masjid Syahabuddin merupakan masjid Kerajaan Siak. Nama Syahabuddin diambil dari kata syahad, satu suku dari Arabia asal dari sultan kerajaan Siak. Masjid ini ini didirikan pada masa pemerintahan Sultan Kasim I dengan ukuran 21.6 x 18.5 meter. Arsitektur bangunan ini perpaduan antara Timur Tengah dan Eropa. Masjid ini berada 500 m di depan istana siak. Masjid ini merupakan peninggalan kerajaan Siak yang di bangun di tepi sungai siak.  ,asjid ini bentunya khas dan unik dan di dalamnya terdapat mimbar yang terbuat dari kayu berukirkan indah bermotifkan daun, sulur dan bunga.

Di sebelah masjid ini terdapat makam pahlawan nasional Riau yaitu Sultan Syarif Khasim II dan beberapa anggota keluarga. Bangunan ini telah mengalami perbaikan beberapa kali namun masih tetap mempertahankan bentuk aslinya.

c.    Balai Kerapatan Kesultanan Siak


       Balai Kerapatan Tinggi terletak di pinggir sungai Siak berhadapan langsung dengan muara sungai mempura. Bangunan ini sangat unik karena terdapat 2 arah pintu masuk yaitu dari sungai dan dari darat (jalan raya). Bangunan ini digunakan untuk sidang perkaradan juga berfungsi sebagai gedung pembatalan sultan.

Gedung ini memiliki tiga tangga untuk naik ke lantai 2, dimana tempat sidang selalu dilaksanakan. Tangga utama menghadap ke sungai sedangkan yang lain ke timur. Tangga ini terbuat dari besi sedangkan yang lainnya terbuat dari kayu. Jika suatu perkara sudah dijatuhan maka bagi yang kalah turun ke lantai dasar dengan menggunakan tangga kayu dan langsung menuju dijil (penjara) yang tidak jauh dari situ. Sedangkan bagi yang menang akan turun dari tangga besi dan langsung menuju jalan raya.

        Hingga saat ini balai kerapatan ini dirawat sebagai salah satu aset sejarah yang tidak ternilai harganya dan juga digunakan sebagai Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

d.   Klenteng 


Klenteng ini bernama Hock Siu Kiomg. Klenteng ini diperirakan berusia ratusan tahun, karena dari data yang ada di istana salah satu etnis yang berada di Siak adalah etnis Tionghoa. Warga Tionghoa kala itu, menjadi salah satu tulang punggung kejaan ekonomi kerajaan Siak. Terdapat beberapa piala ucapan selamat kepada Sultan dari taipan (pengusaha besar) warga Tionghoa saat ulang tahun kerajaan maupun sultan., tersimpan di istana. Kebanyakan etnis Tionghoa berprofesi sebagai pedagang.

Klenteng berlokasi di pusat pasar tua kota Siak. Selain menjadi salah satu ikon pariwisata sejarah yang dimiliki oleh Kabupaten Siak kleneng ini selalu dikunjungi oleh wisatawan ataupun oleh warga keturanan Tionghoa yang ingin bersembahyang semisal padahari kebesaran Dewi setiap tanggal 1 dan 15 imlek atau pada tahun baru imlek.

e.    Kolam Hijau


Kolam hijau adalah salah satu peninggalan pada masa kerajaan Siak. Pada zaman dahulu kolam ini digunakan sebagai salah satu tempat untuk mengasah benda seperti pedang, keris, tombak, dan lain-lain sebagainya. Selain itu kolam hijau ini zaman dahulunya digunakan sebagai tempat pemandian raja Kecik yang merupakan salah satu pendiri Kerajaan Siak. Lokasi Kolam Hijau ini terletak di desa Buantan Besar, Kec. Siak, Kab.Siak.

Kolam ini dinamakan kolam hijau karena air yang menggenangi kolam tersebut berwarna hijau. Hingga saat ini air dikolam itu masih berwarna hijau walaupun airnya tidak sepekat pada masa kerajaan dulunya.  Oleh Pemerintah Kabupaten Siak saat ini, kolam ini dijadikan sebagai salah satu tempat pariwisata bagi para pengunjung yang ingin menyaksikan langsung situs sejarah milik Kerajaan Siak di masa lampau.  Jalan akses untuk menuju kolam hijau sudah diaspal dan mulus. Selain itu di sekitar kolam, terdapat banyak tempat maan dan minum yang menawarkan banyak makanan khas Siak.

f.     Jembatan Agung Sultanah Latifah


Selain Istana Siak Indrapura, tempat wisata lain yang terdapat di kabupaten Siak adalah Jembatan Istana Siak. Nama jembatan ini diambil dari nama istri Raja Siak Sultan Syarif Hashim. Jembatan ini diresmikan tanggal 11 agustus 2007 dan peresmiannya oleh Bapak Presiden Republik indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.Jembatan ini menghubungkan ibukota kabupaten Siak dengan daerah-daerah di sekitarnya seperti Siak Raya, Benteng Hulu dan  lain-lain.

Jembatan ini dibangun melalui sistem cable stayed, dengan kontruksi modern. Jembatan ini dirancang sejak tahun 2001 oleh tim ahli dari ITB memiliki panjang 1.196 m, lebar 16,95 m, dan ditambah 2 trotoar 2,25 m. Ketinggian jembatan ini mencapai 23 m diatas permukaan air sungai siak yang lebarnya mencapai 300 m.

Daya tarik dari jembatan ini adalah terdiri dari 4 jalur yang design warnanya di dominasi oleh warna kuning yang merupakan lambang dari melayu.

Pada bagian atas jembatan berdiri 2 menara masing-masing setinggi 80 m yang dilengkapi oleh dua buah lift untuk mencapai puncak menara. Pada kedua menara itu dibangun lokasi kafe sehingga pengunjung bisa menikmati keindahan panorama kota siak yang dilintasi oleh sungai.

Selain menjadi daya tarik wisata, jembatan ini sangat dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar karena transportasi yang dulunya menggunakan feri atau sampan kini beralih ke jembatan.

g.    Islamic Center/ Masjid Sultan Syarif Hasyim


       Masjid ini berda tepat di tepi sungai Siak dan Jembatan Siak. Masjid ini mepunyai 5 kubah besar yang di dominasi oleh warna biru yang dipadu dengan warna kuning. Masjid ini diperkirakan bisa menampung 1000 jemaah solat. Terdiri dari ruang utama dan beranda, berhias ornamen Arab dan Melayu. Masjid ini juga  dilengapi dengan perpustakaan dan taman masjid. Di salah satu pintu masuk terdapat menara yang menulang tinggi. Tempat ini merupakan pusat pengajaran islam di Siak.

h.   Turap


       Turap adalah bantaran sungai yang dibangun oleh Pemda di sepanjang pinggiran sungai Siak di seputaran kota Siak Sri Indrapura. Di turap banyak sekali kafe-kafe dan warung-warung yang menjual berbagai makanan dan minuman. Dari bantaran sungai ini pengunjung dapat menikmati panorama sungai siak dan jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah dari kejauhan. Pada sore hari juga pengunjung dapat menikmati sunset di atas sungai siak yang berwarna keemasan dan pada malam hari pengunjung dapat menikmati lampu indah di sepanjang jembatan. Untuk memanjakan wisatawan, di sepanjang turap disediakan Wi-Fi gratis.

i.      Danau Zambrud



       Danau Zamrud yang terletak di Desa Zamrud, Kabupaten Siak, Riau pada awalnya adalah dua danau yang berdampingan, yaitu Danau Pulau Besar dan Danau Bawah. Sejak tanggal 25 November 1980, kawasan danau dan hutan yang memiliki pemandangan khas hutan rawa primer ini ditetapkan pemerintah sebagai kawasan suaka margasatwa.
Danau yang berada di hamparan ladang minyak bumi Coastal Plan Pekanbaru (CPP) Block yang dikelola pemerintah daerah Kabupaten Siak ini memiliki panorama alam yang memikat dan eksotik. Udaranya yang sejuk dan bersih, serta jauh dari hiruk pikuk penduduk dan kebisingan kota, dapat dijadikan sebagai tempat alternatif bagi pengunjung untuk melepas penat atau sekadar untuk mencari inspirasi.

Keunggulan kawasan ini terletak pada perpaduan konsep Taman Nasional Ujungkulon di Provinsi Banten dan Danau Toba dengan Pulau Samosirnya yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara. Di kawasan ini masih ditemukan berbagai jenis satwa yang langka dijumpai di tempat lain. Seperti ikan Arwana emas (schleropages formasus), ikan Balido, Harimau Sumatera (pantheratigris sumatrensis), Beruang Merah (helarctos malayanus), serta beraneka jenis ular. Bahkan kicauan burung Serindit (loriculus galgulus) yang menjadi ikon Provinsi Riau, dapat ditemukan di kawasan ini.

j.     Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim


       Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim (TAHURA SSH) ditetapkan sebagai wilayah konservasi. Salah satu yang menjadi daya tarik tahura dalah selain dekat dengan Ibukota Provinsi Riau, Peknbaru Tahura SSH memiliki keragaman jenis flora yang cukup tinggi. Tercatat lebih dari 127 jenis flora yang merupakan tumbuhan asli Tahura.
Selain keanekaragaman jenis flora, kawasan Tahura SSH juga memiliki kenekaragaman jenis fauna yang cukup tinggi. Sedikitnya dapat dijumpai 42 jenis burung , 4 jenis reptilia dan mamalia. Di kawasan ini terdapat burug yang hanya ada di Sumatera (burung melayu) yaitu burung serindit melayu dan berbagai jenis burung lainnya.
Disamping keadaan alamnya sendiri yang potensial sebagai tempat wisata juga terdapat beberapa objek yang dapat dinikmati antara lain : sumber air, panorama alam hutan. Beberapa Kegiatan wisata yang dapat dilakukan antara lain : lintas alam dan berkemah.  Tahura dilengkapi dengan sarana pendukung lainnya seperti pendopo, camping ground, bumi perkemahan, tempat bermain anak, kantor dan guest house, sarana ibadah, panggung kesenian, gazebo, jogging trac, dan sarana outbond. 
k.   Monumen Pompa Angguk



Monumen pompa angguk ini terletak di daerah Minas, daerah yang terkenal dengan hasil minyak bumi yang menjadi standard terbaik di dunia. Pompa  angguk ini di buat sebagai tempat pengeboran minyak. Pompa ini juga dikenal sebagai tempat penemuan titik minyak pertama di Indonesia.
Saat ini pompa minyak pertama ini tidak beroperasi lagi karena minyaknya telah kering.  Pompa ini dijadikan sebagai monumen sejarah perminyakan di Riau yang berdiri megah di kota Minas dan terus mengangguk setiap saat.

Terima kasih dah bekunjung di blog sayo,,, nantikan blog-blog baru selanjutnyo ee,,, :D sekilas wisata dari tanah melayu Siak Sri Indrapura... :D <3